Melihat lemahnya nilai tukar rupiah akan USD saat ini, ada banyak produsen otomotif yang akhirnya memutuskan untuk meningkatkan harga jual agar dapat menyeimbangkan dengan cost produksi. Tentunya hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pecinta otomotif. Meski begitu, ada satu produsen otomotif yang tidak terpengaruh dengan melemahnya nilai tukar rupiah, ya mereka adalah Suzuki.
Banggas F.S Pardede selaku Marketing 2W Section Head Suzuki Indomobil Sales menjelaskan bahwa kenaikan USD terhadap rupiah memang berdampak pada beberapa sektor usaha, termasuk untuk dunia otomotif.
“Peningkatan mungkin ada, sekitar 1 hingga 5%,” ungkap Pardede.
Meski nilai tukar rupiah melemah, namun Pardede menjelaskan bahwa pihak Suzuki tidak akan melakukahn perombakan ataupun mengoreksi harga produk yang mereka jual di pasaran.
“Untuk saat ini belum ada rencana untuk mengoreksi atau menaikkan harga produk yang kami jual.”
Jika melihat pasar Indonesia, dominasi produk Suzuki di pasaran masih terbilang baik. Meski angka penjualan yang mereka raih masih dibawah Yamaha ataupun Honda, namun angka penjualan tersebut masih masuk kedalam kategori aman.
Sebenarnya hal ini bukan tanpa alasan, seperti yang kita tahu, Suzuki selalu menjual produk berkualitas namun dengan harga yang cukup terjangkau. Terlebih lagi mereka baru meluncurkan beberapa produk terbaru mereka dimana produk tersebut mendapatkan respon positif dari para pengguna otomotif di Indonesia.