Terkadang saat berkendara, mobil yang kita kendarai bisa keluar dari badan jalan. Biasanya hal ini terjadi karena pengemudi kehilangan konsentrasi saat mengemudi, bisa karena mengantuk ataupun kelelahan, tetapi tidak sedikit juga karena bermain smartphone saat menyetir.

Biasanya seorang pengendara akan reflek dan membanting setir ke kanan. Biasanya ini dilakukan agar mobil bisa kembali ke jalur yang benar. Sebenarnya hal ini tidak boleh dilakukan karena dapat membahayakan pengendara lainnya.

Jusri Pulubuhu selaku pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting ( JDDC ) menjelaskan bahwa ada dua potensi bahaya yang bisa terjadi jika kita melakukan hal tersebut.

Potensi pertama yang bisa terjadi adalah mobil terbalik. Hal ini terjadi karena ruas jalan dan bahu jalan memiliki ketinggian yang berbeda sehingga dapat memicu terjadinya gesekan antara roda dan juga dinding badan jalan, apalagi jika kondisi dinding badan jalan tidak merata, resikonya bisa menjadi semakin besar.

Potensi bahaya lainnya adalah tabrak samping. Jika dipikirkan secara logis, hal ini memang bisa saja terjadi. Ketika kita reflek dan membanting setir ke kanan, bisa saja sedang ada mobil yang melaju dengan kecepatan cepat sehingga berpotensi terjadi tabrakan.

Jika mobil memang keluar dari badan jalan, jangan panik dan tetap berjalan lurus mengikuti bahu jalan sembari menurunkan kecepatan kendaraan. Perhatikan situasi jalanan sekitar. Jika merasa sudah aman, pengendara bisa kembali masuk ke jalur.