Busi menjadi komponen kecil yang sangat krusial dalam proses pengapian sebuah kendaraan. Sayangnya banyak mekanik yang salah persepsi mengenai busi dimana mereka mempercayai bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan performa motor adalah dengan memodifikasi busi.
Sayangnya hal tersebut langsung mendapat bantahan dari Diko Oktaviano yang menjadi Technical Support PT NGK Busi Indonesia. Diko mengatakan memodifikasi bagian busi demi mendapatkan performa motor yang kuat adalah cara yang sangat salah dan dapat berakibat fatal.
“Mekanik yang tidak berpengalaman suka memotong elektroda dan menggeser kerapatan kepala busi, padahal itu hal yang salah ! Busi memiliki standart tersendiri, jika di modifikasi, bukannya tenaga motor menjadi maksimal, yang ada mesin motor bisa menjadi bermasalah,” jelas Diko.
Diko menjelaskan bagaimana cara memaksimalkan tenaga motor dengan melakukan beberapa penyesuaian kepada busi, bukan dengan cara vandalisme karena dapat berdampak pada kerusakan mesin.
“Elektroda pada busi menjadi penentu pembentukan api yang baik. Material pada busi juga sangat menentukan baik tidaknya pembentukan api yang terjadi. Busi yang paling direkomendasikan adalah busi dengan model G-Power serta iridium. Ini dikarenakan bahan yang digunakan adalah logam mulia sehingga lebih kuat ketimbang busi berbahan nikel,” jelas Diko.
Diko menjelaskan untuk mendapatkan tenaga yang maksimal, maka jangan memodifikasi busi melainkan menggantinya dengan busi berbahan logam mulia seperti yang disebutkan tadi. Dengan memotong elektroda maka akan memicu permasalahan motor lainnya dikemudian hari.
“Ada tiga prinsip dasar untuk menghidupkan mesin motor, ada api lalu ada kompresi serta bahan bakar. Untuk mengoptimalkan performa, sektor bahan bakar juga menjadi salah satu hal yang penting.”
“Tidak bisa hanya fokus kepada busi saja tanpa memperhatikan bahan bakar dan juga kompresi. Jika tidak diperhatikan dengan benar, pembakaran yang terjadi akan sia-sia. Jadi selain busi yang baik, bahan bakar yang baik juga dapat meningkatkan performa motor,” tutup Diko.