Rupiah Melemah, Harga BMW Tetap Stabil

Saat ini, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar memang sedang melemah. Baru kali ini Rupiah melewati angka 15.000 per 1 USD. Hal ini membuat banyak produk mengalami peningkatan harga untuk menyesuaikan cost produksi. Bahkan sektor otomotif juga terkena dampak kenaikan harga ini.

Jika dibahas lebih dalam, kenaikan harga ini tentu menjadi hal yang meresahkan beberapa golongan, namun tidak semua produsen otomotif menerapkan kenaikan harga untuk produk yang mereka jual. Salah satu produsen yang tidak terpengaruh akan kenaikan harga ini adalah produsen mobil asal Jerman yang bernama BMW.

Jodie O’tania selaku Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia menjelaskan bahwa untuk pasar BMW di Indonesia, acuan mata uang yang digunakan adalah Euro sehingga peningkatan harga Dollar terhadap Rupiah tidak berpengaruh terhadap harga produk yang mereka jual.

“Kalau dibilang impact kenaikan harga Dollar tentu ada, namun BMW telah melakukan berbagai cara untuk mengakali hal tersebut sehingga kenaikan tersebut tidak akan berimbas banyak terhadap harga jual BMW di pasar Indonesia maupun global,” ungkap Jodie saat ditemui di pabrik perakitan BMW, Sunter.

Jodie juga menambahkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Euro masih kuat. Karena itu harga mobil BMW tidak ikut naik. Berbeda dengan produsen lainnya yang berpatokan dengan nilai tukar Dollar.

“Nilai tukar Rupiah untuk Euro masih cukup kuat, makanya harga bisa tetap kita jaga,” tutup Jodie.