Real Madrid dan Barcelona sama-sama memiliki nasib yang sama setelah mengalami kekalahan pada ajang lanjutan Liga Spanyol akhir pekan ini. Kedua klub tersebut harus jatuh kalah saat berhadapan dengan tim yang memiliki kualitas lebih rendah daripada mereka.
Real Madrid secara mengejutkan harus takluk saat berhadapan dengan Cadiz. Tim besutan dari pelatih Zinedine Zidane ini harus menyerah dengan skor tipis 0-1.
Sedangkan Barcelona sendiri juga harus takluk saat melakukan aksi tandang mereka. Mereka harus kalah dari Getafe dengan skor yang sama. Gol kemengan untuk Getafe berasal dari tendangan Jaime mata pada menit ke-56 melalui tendangan pinalti.
Walaupun harus kalah, Posisi kedua klub tersebut tidak mengalami perubahan diposisi puncak klasemen sementara ajang Liga Spanyol. Real Madrid masih nyaman pada posisi puncak sedangkan untuk Barcelona saat ini berada pada peringkat ke-9 klasemen sementara La Liga.
Real Madrid berhasil menorehkan 10 poin dari lima laga yang telah mereka jalani sedangkan untuk Barcelona baru saja menorehkan 7 poin dari empat laga yang mereka jalani.
Untuk pelatih Barcelona. Ronald Koeman merasa sangat geram dengan performa timnya setelah kalah kontra Getafe. Ia beranggapan bahwa Barcelona terlalu banyak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bola.
Barcelona seharusnya mampu menguasai laga walaupun hanya berstatus sebagai tim tamu. Lionel Messi, dkk memiliki 72% penguasaan bola. Dan sayangnya penguasaan tersebut tidak diimbangi dengan ketajaman tim dibagian lini depan. Barcelona harus bermain tanpa gol sampai selesai.
Keadaan semakin buruk untuk Barcelona pada menit ke-55. Frenkie de Jong melanggar salah satu pemain Getafe, Djeni saat melakukan pinalti. Juan Matta dipilih sebagai penggantinya dan pergantian tersebut tidak disia-siakan olehnya.
Laga pun berakhir dan kedudukan untuk kedua tim pun tidak ada mengalami perubahan. Barcelona pun harus kalah pada musim pertama mereka menjalankan laga.
Selain itu Koeman juga beranggapan bahwa Bahwa Barcelona merasa menderita saat menjalankan laga tersebut karena Getafe terlihat selalu tampil ingin membahayakan pertahanan dari Barcelona.