1. Zodiac Killer
Pembunuh ini bukan merupakan pembunuh biasa. Bukannya menghindar dari sorotan media, ia justru membidik perhatian publik dan menikmati momen ia berhasil mengolok-olok polisi dengan catatan yang ditinggalkannya. Zodiac Killer membunuh lima orang secara acak di California Utara dari tahun 1968 hingga 1969. Meskipun diklaim telah membunuh puluhan orang, itu tidak pernah dikonfirmasi.
Pembunuhan pertamanya terjadi pada Desember 1968, ketika dua remaja ditembak mati di tempat parkir.
Sejak itu, surat kabar lokal San Francisco Examiner mulai menerima surat dari orang-orang yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Surat kabar itu mengatakan surat yang mereka terima berisi pesan berkode yang menjelaskan motif si pembunuh dan petunjuk bagi pembaca untuk mengidentifikasinya.
“Ini adalah zodiak yang berbicara,” kata surat itu.
“Saya suka membunuh orang karena rasa itu sangat menyenangkan. Membunuh orang lebih menyenangkan daripada membunuh hewan liar yang ada di hutan, karena manusia adalah hewan paling berbahaya.”
Polisi tidak bisa memecahkan kode, sehingga pembunuh Zodiac menyerang lagi pada akhir September. Salah satu yang selamat dan yang lainnya meninggal. Sekitar 2 minggu kemudian, pembunuh misterius menyerang seorang sopir taksi berusia 29 tahun lagi, menurut pemeriksa.
Dan beberapa hari setelah kejadian itu, Zodiack Killer mengirimkan sebuah kemeja yang berlumuran darah ke kantor berita Chronicle. Hingga saat ini masih belum diketahui siapa tersangka di balik kasus terkenal tersebut. Departemen Kepolisian San Fransisco menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
2. Jack The Ripper
Kasus pembunuhan berantai yang paling kejam, keji dan terkenal di London adalah kasus Jack the Ripper, seorang pembunuh yang berkeliaran di area East End lebih dari seabad yang lalu. Dia menargetkan pekerja seks komersial dan meneror wilayah tersebut. Jack the Ripper membunuh dan memotong-motong setidaknya lima wanita dengan nama samaran.
Dalam waktu 3 bulan tahun 1888, jenazah korban Jack the Ripper mulai menumpuk, dan masyarakat mulai panik dan ketakutan. Surat kabar pada saat itu, The Morning News, menyebut pembunuhan wanita kedua, menjelaskan bahwa pembunuhan wanita itu biadab dan mengerikan. tak terlukiskan. Pihak berwenang ingin tahu siapa pelaku sebenarnya di balik Jack the Ripper. Dengan keterampilan membunuh pisaunya, hampir semua pembunuhan yang dia lakukan meninggalkan bekas yang sama di leher mereka dengan bekas luka.
Pembunuhan Whitechapel yang disebut terjadi dari 3 April 1888 hingga 13 Februari 1891, di lingkungan Whitechapel yang sangat miskin di East End London. Korbannya adalah Mary Ann Nichols, Elizabeth Stryder, Annie Chapman, Mary Jane Kelly dan Kathryn Edoweth , meski sumber lain menyebutkan jumlah korban bahkan mencapai 11 orang.
Hasil penyelidikan FBI tahun 1988 hanya bisa menganalisis bahwa setiap korban Jack the Ripper adalah pecandu alkohol dan pekerja seks. Mereka berdua menjadi sasaran karena mereka yang paling mudah dijangkau dan dibunuh dengan cepat di pagi hari. Sejarawan dan kriminolog yang tak terhitung jumlahnya, baik amatir maupun profesional, telah berspekulasi tentang identitas asli Jack the Ripper, tetapi Jack the Ripper tampaknya telah membawa rahasianya ke kuburan.