Manager asal Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer mendapatkan banyak kritikan setelah menerapkan taktik saat laga United kontra Leipzig. Selesainya Laga keenam Grup H ajang Champions League, Solskjaer menuai banyak kritikan termasuk Legenda MU, Paul Parker.
Menjelang berlangsungnya laga, Soskjaer sangat memiliki kepercayaan tinggi bahwa Manchester United bisa menorehkan 3 poin saat berhadapan dengan RB Leipzig. Namun kenyataannya, United yang menjalankan aksi tandangnya harus mengalami kekalahan dengan skor akhir 2 -3.
Laga yang berlangsung pada Red Bull Arena, Rabu, 9 Desember 2020, Solskjaer memainkan tujuh pemain kepercayaannya, susunan pemain awalnya sangat tidak seperti biasanya. Ia menggunakan taktik dan memainkan formasi 3-5-2 untuk menaklukan pertahanan dari serangan lawan, Leipizg.
Namun, rencanya yang telah Solskjaer persiapkan tidak berjalan sukses karena mereka mengalami kebobolan tiga gol lebih dulu. Walaupun Paul Pogba dkk sudah berusaha keras untuk bisa membalikkan keadaan, namun kekalahan juga yang harus mereka terima.
Parker berpendapat bahwa Solskjaer terlalu memaksa dengan keinginannya dengan skema yang telah diaturnya dalam laga tersebut.
Kepada media Eurosport, Parker berkata, “Solskjaer terlalu melekat dengan ketergantungan terhadap dua gelandang bertahan sepanjang laga. Hal ini memang tidak masuk akal. Saat menjalankan laga, yang menjadi incaran adalah hasil memuaskan dan bukan hasil imbang”,
“Memasuki babak pertama sudah memberi tahu kepada kita mengapa Manchester Unitd lebih memilih tim yang salah. Saat saya bermain untuk United, kami menggunakan formasi 4 – 4 – 2 dan kemudian saat Eric Cantona datang, formasi berubah menjadi 4 – 4 – 1 – 1”,
“Formasi tersebut dianggap sangatlah fleksibel. Setiap orang akan melakukan pekerjaan orang dan mereka tidak akan merasa fleksibel dengan apa yang sudah mereka lakukan”, ungkap Parker kepada media yang sama.
Tidak hanya berbicara soal taktik yang Solskjaer gunakan, Parker juga berbicara soal masa depannya bahwa Ole adalah pelatih yang paling banyak mendapatkan pujian. Parker juga ingin tahu apakah Solskjaer benar-benar menikmati menjadi pelatih Manchester United