Kalo dipikir-pikir, istilah itu sering terdengar di dunia pendakian terutama karena meningkatnya minat orang – orang untuk naik gunung. Apalagi sekarang juga banyak social media platform yang bisa digunakan sebagai wadah untuk berbagi cerita pendakian.
Wajar sih menurutku kalo tetiba istilah “naik gunung demi konten” menjadi perbincangan negatif di kalangan overheard pendaki. Tapi, apa iya sih bikin konten di gunung itu selalu kurang baik?
Menurutku sih ngga selalu ya, justru harus bisa memanfaatkan kemudahan teknologi ini dengan berbagi hal yg positif. Intinya sih sebisa mungkin jadi lebih peduli dengan dunia pendakian saat ini. Itulah sebabnya tiap theslackerhiker bikin dokumentasi pendakian, mulai dari segi informasi dan manajemen pendakian selalu kita perhitungkan baik – baik agar bermanfaat bagi penikmatnya.
Ribet ngga? Ribet lah masa ngga. Tapi tenang, kita selalu senang kok kalau dapat membantu temen pendaki lain biar ada gambaran sebelum melakukan perjalanan. Kalo bisa bikin catatan sekalian. Yuklah mulai sekarang, manfaatkan media yg ada untuk jadi lebih peduli dengan berbagi hal yg berkhasiat untuk dunia petualangan, perbanyak ilmu dan jangan capek belajar tentang alam.
Tidak pernah menyangka akan sampai Gunung Talamau yang sering disebut Gunung Ophir. Sebuah gunung tertinggi di Sumatera Barat yang letaknya di Pasaman Barat ini semua berkat tim pendakian yang luar biasa sekali.
Keindahan Gunung Talamau ini dilengkapi dengan adanya 13 telaga yang berada di bawah puncak persis dianataranya Talago Mandeh Rubiah, Talago Biru, Talago Tapian Sutan Bagindo, Talago Cindua Mato, Talago Tapian Puti Mambang Surau, Talago Siuntuang Sudah, Talago Satwa, Talago Puti Bungsu, Talago Rajo Dewa, Talago Lumuik, Talago Imbang Langik, Talago Buah Parindu, dan Talago Puti Sangka Bulan tempat kami membangun tenda.
Saya jatuh cinta dengan talamu, saya akan kembali lagi sekaligus mendaki Gunung Tandikek dan Singgalang. Hutan lebat bisa kita buatkan jalan masuk, masalah henat bisa kita carikan jalan keluar. Semoga ibu pertiwi lekas membaik. Tetap sehat dan lekas pulih. – Fiersa Besari